Mitranews dimana saja mungkin tidak familiar dengan film yang berjudul “the steel claw” sebuah film Hollywood yang diproduksi pada tahun 1961.
Salah satu bintang film “the steel claw” dibintangi oleh artis perempuan bernama Amelia de la Rama, seorang artis berkebangsaan Filipina yang digosipkan punya kisah asmara dengan Presiden pertama Republik Indonesia Ir Soekarno atau yang biasa dipanggil Bung Karno.
Ini jadi lembaran yang menarik, karena Soekarno mengunjungi Filipina dalam rangka pembentukan federasi non politik bertajuk “Mafilindo” alias Malaysia, Filipina dan Indonesia.
Itu adalah sebuah gagasan besar untuk menyatukan semua ras melayu dibawah Panji konfederasi besar, seiring menguatnya anti barat diera tersebut.
Siapa sangka? Kisah Mafilindo diwarnai juga dengan kisah cinta rahasia dengan perempuan Filipina tersebut.
Mau tahu kisahnya? Mitranews bakal menceritakan risalah bertaut hati “Si Bung Besar” di Manila tersebut. Semoga bisa menambah literasi sahabat Mitranews dimana saja.
Sebelum menuliskan kisah cintanya Si Bung Besar lebih terdahulu kita kupas apa itu Mafilindo.
Gagasan tiga negara tersebut sebenarnya sudah muncul lama. Tokoh patriot Filipina pada tahun seribu delapan ratusan yang bernama Dr. Jose Rijal pernah bermimpi menyatukan orang-orang Melayu yang memang dipecah belah oleh penjajah.
Gagasan ini juga pernah digariskan lagi oleh Wengeslao Quinito Vinzons diwaktu berikutnya dalam narasi “united states” yang ia sebut “Malaya Irredenta“.
Namun, barulah di tahun 1963 Presiden Filipina Diosdado Macapagal melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh Malaysia dan Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan, manuver pembentukan Mafilindo disebut-sebut menjadi jalan Filipina dan Indonesia untuk menghambat Inggris yang mendorong terbentuknya federasi Malaysia.
Nah, gara-gara Mafilindo ini, Soekarno jadi beberapa kali pergi ke Manila.
Disini bagian menariknya.
Seperti dikutip dari Historia, ketika kunjungannya ke Filipina, Soekarno sempat menikmati saat-saat santai dengan beberapa politisi negara itu.
Di rumah politisi Filipina inilah Soekarno bertemu dengan Amelia de la Rama. Beberapa sumber menyebut namanya Amalia karena nama lahirnya adalah Amelia Amante. Soekarno jatuh hati padanya.
Kisah keduanya kemudian jadi gosip yang berhembus kencang di kalangan jurnalis Filipina saat itu.
Gosip ini kemudian sampailah di telinga pendiri dan ketua partai Komunis Filipina, Jose Mario Sison. Di buku Sison yang berjudul “At Home In The Worl” ia berkisah soa Amelia de la Rama ini.
Iya menyebutkan bahwa ada tabloid di Filipina yang menuduh dirinya sebagai kaki tangan Soekarno. Ini karena si Sison kerap mampir ke Indonesia dan cukup dekat dengan para petinggi partai Komunis Indonesia – Partai yang dekat dengan Soekarno kala itu.
Gosip yang beredar menyebutkan bahwa Soekarno menyuruh dirinya membeli sebuah rumah mewah di Forbes Park untuk dihadiahkan ke Amelia de la Rama.
Sison sendiri menyebut tuduhan itu tidak berdasar dan omong kosong. Namun, ia kemudian menyebut, ternyata hubungan itu juga terekam dalam catatan yang disebut sebagai “dokumen Marcos”.
Ya, jadi setelah runtuhnya kekuasaan Presiden Ferdinand Marcos, presiden penggantinya, Corazon Aquino, membentuk Komisi Presiden untuk pemerintahan yang bersih.
Komisi ini menyelidiki dan membawa kembali kekayaan Marcos serta kroni-kroninya yang didapatkan melalui korupsi.
Komisi ini memulai tugasnya dengan menyita semua dokumen milik Marcos. Salah satu dokumen itu bertanggal 29 Juli 1964 dan berbicara tentang kekasih Soekarno.
Dokumen ini sebetulnya membahas skandal keuangan mantan tentara Amerika Serikat bernama Harry S. Stonehill yang bekerja sama dengan pengusaha lokal bernama Jose B. “Jobo” Fernandez.
Nah, si Fernandez ini agresif mengembangkan bisnisnya, termasuk ke Indonesia. Lewat berbagai koneksinya, Fernandez berhasil mendapatkan konsesi kayu di Indonesia, dan guess what, itu bisa didapatkan berkat “pertolongan” Amalia Amante alias Amelia de la Rama.
Ada beberapa nama lain yang disinggung dalam dokumen tersebut, misalnya Daniel Aguinaldo yang merupakan multi milyuner Filipina yang menjadi bagian dari transaksi-transaksi bisnis itu.
Nah, dokumen ini juga menyebutkan soal Soekarno yang membeli rumah di Forbes Park senilai 400 ribu peso tunai untuk Amalia de la Rama alias Amalia Amante ini.
Buat yang belum tahu, Forbes Park adalah kawasan perumahan mewah di Manila yang merupakan tempat tinggal para jutawan dan elite Filipina.
Amelia sendiri sempat mengakui ke publik soal hubungan dengan Soekarno.
Seperti dikutip dari Historia, Amelia menyebut dirinya menyimpan rahasia hubungan dengan Soekarno hampir selama 15 tahun sebelum membuat pengakuan ke publik pada tahun 1979.
Ia bahkan menyebut dirinya sebagai istri Soekarno dan mereka menikah di sebuah Masjid di Jakarta. Banyak juga yang menyebut Amelia sebagai kekasih terakhir Soekarno.
Kisah ini jadi menarik jika sahabat Mitranews pernah nonton video sejarah Dewi Soekarno yang pernah dibuat salah satu chanel YouTube bernama “Pinter politik”.
Ada juga silang sengkarut masalah bisnis orang-orang Jepang di Indonesia. Dan ini mirip dengan kisah Amelia de la Rama mengacu pada dokumen Marcos.
Apapun itu, mungkin ini sisi lain Soekarno yang menarik untuk sahabat Mitranews lihat, terlepas dari jasa besarnya untuk negara ini.
Nah, menurut sahabat Mitranews gimana? Apa yang bisa sahabat Mitranews maknai dari kisah cinta rahasia Soekarno ini?
Penulis: Arman
Sumber: YouTube/PinterPolitik