MITRANEWS, Healthy, – Golongan darah, adalah bawaan sejak kita dilahirkan. Ada empat “versi utama”: A, B, AB, dan O. Dari mana datangnya? Ya dari orang tua. Jadi kalau ayah ibunya punya kombinasi tertentu, anak otomatis dapat campuran yang sesuai. Bukan sesuatu yang bisa dipilih.
Yang membuat perbedaan antar golongan darah bukan warnanya, tapi ada tanda kecil di permukaan sel darah merah yang namanya antigen. Golongan A punya antigen A, golongan B punya antigen B, AB punya dua-duanya, dan O polos tanpa antigen. Nah, tubuh kita juga mempunyai antibodi. Tugasnya ngawasin siapa yang boleh masuk dan siapa yang harus ditolak. Jadi kalau ada darah asing masuk dan tandanya beda, antibodi akan langsung bereaksi. Makanya transfusi darah harus bener-bener cocok, tidak bisa sembarangan.
Apa efek golongan darah ke tubuh? Sebenarnya semua golongan darah sehat-sehat aja. Tapi beberapa penelitian nunjukin ada kecenderungan tertentu. Misalnya, golongan O katanya lebih tahan sama penyakit jantung tapi agak gampang kena masalah lambung. Golongan A punya risiko lebih tinggi kanker perut. Golongan B kadang dikaitkan sama diabetes. Sementara AB disebut lebih rentan ke tekanan darah tinggi. Tapi inget, ini cuma kecenderungan, bukan kepastian. Yang paling berpengaruh tetap gaya hidup.
Selain dibagi jadi A, B, AB, dan O, golongan darah juga punya “versi tambahan” yang disebut faktor Rhesus (Rh). Ini kayak tanda plus (+) atau minus (-) di belakang golongan darah. Kalau ada antigen D di sel darah merah, berarti Rh positif (+). Kalau nggak ada, berarti Rh negatif (-). Jadi totalnya ada delapan kombinasi utama: A+, A-, B+, B-, AB+, AB-, O+, dan O-.
Setiap golongan punya aturan donor dan penerimanya sendiri:
• O dikenal sebagai “donor universal” darahnya bisa dipakai banyak orang. Tapi kalau butuh transfusi harus menerima dari sesama O juga.
• AB kebalikannya, gampang nerima dari semua golongan alias “penerima universal,” tapi kalau transfusi hanya bisa untuk AB saja.
• A bisa donor ke A dan AB, tapi penerimanya terbatas ke A dan O.
• B bisa donor ke B dan AB, tapi penerimanya cuma dari B dan O.
Dan aturan donor ini makin detail kalau ditambah faktor Rhesus. Contohnya, O- sering dianggap “donor paling universal” karena bisa dipakai darurat ke hampir semua golongan darah. Sebaliknya, orang dengan Rh- sebaiknya nerima darah dari Rh- juga, supaya tubuhnya nggak bikin antibodi yang berbahaya.
Jadi, golongan darah itu semacam tanda khusus yang bikin tiap orang unik. Ada yang lebih gampang nyambung ke banyak orang, ada juga yang lebih eksklusif. Semuanya punya fungsi masing-masing, dan variasi Rhesus bikin aturan donor jadi makin spesifik. Tidak ada yang lebih bagus atau lebih jelek, semuanya sama-sama penting, tinggal gimana kita ngejaga gaya hidup biar tetap sehat. (Sukardi)
Dari berbagai sumber:
📰 Referensi :
• American Red Cross. Blood Types.
• Daniels, G. Human Blood Groups. 2013.