mitranews.co.id , Jakarta – Terbentuk sejak 2019, Laivy memiliki tujuan mengekspresikan pengalaman spiritual lewat lagu bergaya religi yang dinikmati semua orang tanpa membedakan keyakinan yang dimiliki.
Sejak tahun 2022, Laivy yang terdiri dari Maria (vokal), Flo (keyboard), Mega (drum), Otniel (gitar akustik), dan Ambar (gitar listrik) memulai prosesnya untuk mewujudkan cita-cita dari para anggotanya, yaitu membuat album orisinal. Terdiri dari lima lagu, mini album perdana ini merupakan bagian dari refleksi perjalanan rohani para anggotanya.
Pertama, lagu “God I’m Lost” yang ditulis oleh Florentina Dwiastuti menceritakan pengalamannya tentang krisis iman yang dialami saat masih kuliah di tahun 2019.
Pada waktu itu yang hanya ada di pikirannya adalah kata-kata seperti “God I’m Lost” dan perasaan yang hampa, seakan-akan tersesat, kehilangan arah dan harapan untuk hidup.
Kedua, lagu “Aku Diselamatkan” yang ditulis oleh Roban Eko Putranto bercerita bagaimana kondisi dirinya yang letih lesu dan berbeban berat bisa tenang saat ia datang kepada Tuhan.
Ketiga, lagu “Pulih” yang ditulis oleh Mega Situmorang dan Niel Eliezer bercerita tentang … . Keempat, lagu “Yeremia 31” yang ditulis oleh Maria Noviarta Sidabutar…
Terakhir, lagu “Beribu Asa” yang juga ditulis oleh Maria Noviarta Sidabutar menggambarkan perasaan rindu bersama orang tuanya dan yang ia lakukan untuk menenangkan diri adalah dengan datang kepada Tuhan.
Terinspirasi dari huruf pertama dalam bahasa Ibrani (א) yang memiliki makna kesatuan, ketiadaan batas, keajaiban, dan merupakan tanda awal sebuah perjalanan, mini album perdana Laivy ini dinamakan “Aleph”.
Proses yang dijalani juga tidak mudah. Setelah berproses dan berdinamika selama dua tahun, Laivy akhirnya bisa rilis mini album ini pada 3 Februari 2024 lalu dan bisa diakses di platform musik digital, seperti YouTube Music, Spotify, dan iTunes.
Launching mini album akan dilaksanakan pada 9 Maret 2024 dengan mengundang keluarga, orang terdekat, dan teman-teman dari para anggota maupun panitia penyelenggara.
Mini album ini tentu masih jauh dari kata sempurna, namun biarlah mini album menjadi momentum bagi para anggota dan pendengarnya untuk terus bisa mendekatkan diri dengan Tuhan sambil terus berkarya.
Laivy juga berharap supaya terus dapat membawa berkat bagi para pendengarny terutama bagi Orang Muda Katolik (OMK) yang juga berkontribusi dalam berkembangnya Band Laivy—dan semoga ini dapat menjadi inspirasi bagi orang muda lainnya yang ingin terus berkarya.***