MITRANEWS, Ensiklopedia, – Tokoh di Balik Uang Kertas
Sejak tahun 2016, Bank Indonesia menerbitkan seri uang rupiah baru dengan menampilkan pahlawan-pahlawan nasional. Pada pecahan Rp5.000, wajah KH. Idham Chalid terpampang dengan jelas. Sosoknya dipilih bukan tanpa alasan: beliau adalah ulama besar, politisi ulung, sekaligus tokoh bangsa yang perannya penting dalam sejarah Indonesia modern.
Riwayat Hidup Singkat
KH. Idham Chalid lahir pada 27 Agustus 1921 di Setui, Kalimantan Selatan. Beliau tumbuh dalam keluarga religius yang sangat menghargai pendidikan agama. Sejak kecil, Idham menempuh pendidikan di pesantren dan kemudian melanjutkan ke sekolah-sekolah Islam modern. Jiwa kepemimpinan serta kecerdasannya membuat beliau cepat dikenal di kalangan ulama muda.
Peran dalam Dunia Politik dan Organisasi
Idham Chalid bukan hanya seorang ulama, tetapi juga aktif dalam dunia politik. Kariernya antara lain:
Ketua Umum Partai Nahdlatul Ulama (NU) selama lebih dari 28 tahun, menjadikannya salah satu pemimpin terlama dalam sejarah partai politik di Indonesia.
Menteri dalam beberapa kabinet, seperti Menteri Kesejahteraan Rakyat dan Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat.
Wakil Perdana Menteri II pada era Kabinet Ali Sastroamidjojo II (1956–1957).
Ketua DPR/MPR RI pada periode 1972–1977.
Keterlibatannya menunjukkan bahwa beliau mampu menjembatani kepentingan umat Islam dengan kebutuhan politik bangsa yang plural.
Kiprah di Dunia Pendidikan dan Sosial
Selain politik, KH. Idham Chalid juga dikenal sebagai tokoh pendidikan. Ia mendirikan berbagai lembaga pendidikan Islam, mengembangkan pesantren, serta aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Pemikirannya yang moderat membuatnya dihormati lintas golongan.
Pengakuan sebagai Pahlawan Nasional
Atas jasa-jasanya, pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional pada tahun 2011. Penghargaan ini menegaskan bahwa kiprah Idham Chalid tidak hanya terbatas pada umat Islam, tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia.
Diabadikan dalam Uang Rp5.000
Keputusan Bank Indonesia menampilkan KH. Idham Chalid pada pecahan Rp5.000 merupakan bentuk penghormatan atas kontribusinya. Uang kertas tersebut tidak sekadar alat transaksi, tetapi juga sarana edukasi sejarah agar masyarakat mengenal tokoh-tokoh bangsa yang berjasa.
Warisan dan Teladan
KH. Idham Chalid meninggal dunia pada 11 Juli 2010. Meski telah tiada, warisan perjuangannya tetap hidup: semangat persatuan, kepemimpinan yang merangkul, serta komitmen pada pendidikan dan kesejahteraan rakyat. Melalui wajahnya di uang Rp5.000, generasi muda diingatkan bahwa ulama juga berperan penting dalam pembangunan bangsa. (Henry)
Dari berbagai sumber**