MitraNews. Indramayu – Aksi unjuk rasa kembali digelar di depan Ponpes Al Zaytun, pada Sabtu (29/7/23) dan ini ke empat kalinya dilakukan oleh massa yang mengatasnamakan Aliansi Santri dan Rakyat Indonesia untuk Indramayu (ASRII).
Menurut informasi aksi kali ini rencananya akan di hadiri 1000 orang tapi fakta di lapangan tidak lebih hanya 50 orang saja.
Sebagaimana yang disampaikan Kapolres Indramayu AKBP Fahri Siregar bahwa massa yang hadir tidak sesuai seperti yang dilaporkan yakni 1000 orang.
Menurut Fahri penanganan Al Zaytun telah percaya menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah dan pusat dan rakyat Indramayu sudah mulai tidak mau tahu apapun yang terkait apapun
tentang Al Zaytun .
Sebagaimana yang menjadi tuntutan dari aksi ini mereka menuntut kepada Bareskrim agar segera menetapkan Panji Gumilang sebagai tersangka.
Pernyataan itu diwakili koordinator Umum aksi unjuk rasa Solihin, dalam orasinya pria yang pernah mencalonkan diri sebagai Bupati Indramayu dari partai PKB, bahwa pada Kamis yang akan datang Aksi demo akan digelar lagi
Menurutnya sebagai negara hukum pihaknya bisa saja berencana menutup jalan Pantura demi keadilan.
Pada waktu sebelumnya, Azun Mauzun Ketua dari Pondok Pesantren Indramayu mengingatkan kepada seluruh pesantren agar tidak mengajak santrinya untuk berunjuk rasa di Ponpes Al Zaytun.
Terkait penanganan Al Zaytun, Ketua RMI NUini juga mengatakan telah mempercayakan urusan ini kepada Pemerintah
Dalam unggahannya di Instagram, pada Kamis (20/7/23) lalu, Ketua Forum Pondok Pesantren Indramayu Azun Mauzun mengatakan bahwa santrinya tidak dilibatkan santri nya turun ke jalan berunjuk rasa.
(Toha)