mitranews.co.id , Selasa (2/4’24). KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menerima kunjungan Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo selaku Uskup Umat Katolik di lingkungan TNI dan Polri (Ordinariatus Castrensis Indonesia/OCI). Kunjungan Bapak Uskup yang didampingi Romo Yos Bintoro, Pr (Kolonel TNI AU) selaku Wakil Uskup, Letjen TNI Pur Yogo Triyono, dan Brigjen TNI Pur Yohanes Wahyu ini menyampaikan beberapa hal terkait kebutuhan umat Katolik di lingkungan TNI AD dengan kehadiran rohaniwan Katolik (rohkat) berkualifikasi Pastor dan Katekis.
Sejak tahun 2012 sampai dengan saat ini, Pembinaan Rohkat berkualifikasi Pastor malah belum tersedia di lingkungan TNI AD. Hal tersebut dikarenakan saat rekrutmen Pa PK usia Para Pastor di atas persyaratan masuk dan gelar para Pastor Sarjana Filsafat (S.Fil.) yang belum terakomodir dalam nomenklatur rekruitmen Pa PK.
Organisasi Keuskupan Militer di Indonesia telah ditunjuk oleh Tahta Suci Vatikan sejak 1949 dan diterima Pemerintah RI. Saat itu, Sri Sultan HB IX selaku Menhan Angkatan Perang RI membentuk Unit Rawat Rohani untuk agama-agama dalam APRI (Nov 1949), Imbuh Bapak Uskup.
KSAD didampingi Aspers, Asrena, Kadisbintalad dan Kasubdisbintalrohkat mendukung penyiapan para rohaniwan Pastor dalam rekrutmen Pa PK tahun ini.
“Pembinaan Mental Rohani Katolik bagian dari Pembinaan Mental memang dibutuhkan dengan penyiapan alokasi penerimaan Pa PK dari sumber rohaniwan Katolik berkualifikasi Pastor maupun Katekis. Kami akan siapkan,” imbuh KSAD.
“Hanya di TNI AD saja, tenaga rohaniwan berkualifikasi Pastor belum ada. Di AU, AL dan Polri sudah lebih dulu ada,” tukas Bapak Uskup Igantius Kardinal Suharyo.
Romo Yos menambahkan ketika melaksanakan Satgas BKO di Timtim (1998-1999) dan sekarang juga dilibatkan dalam upaya Resolusi Damai di tanah Papua. Letjen TNI Pur Yogo Triyono yang pernah bertugas sebagai Pangdam XVII/Cendrawasih pun menyampaikan kehadiran tenaga Rohaniwan amat vital untuk mendekati dengan hati dan memenangkan pikiran masyarakat Papua.
Jadi tugas TNI AD bukan saja untuk angkat senjata menjaga kedaulatan, tetapi juga untuk menghadirkan kekuatan lunak (soft power) TNI AD semakin profesional, responsif, integratif dan adaptif menghadapi tantangan tugas TNI yang kian kompleks di masa mendatang.
Setelah saling bertukar cinderamata, KSAD mohon agar gerakan bantuan penyediaan air bersih juga dapat terakomodir dalam kunjungan pastoral Bapak Uskup OCI ke daerah-daerah pelosok mengunjungi satuan TNI yang bertugas di daerah batas negara dan rawan konflik. Semoga kerjasama OCI dan TNI AD semakin meningkatkan kesejahtaraan rohani-jasmani masyarakat pada umumnya dan membawa watak kepribadian umat Katolik di lingkungan TNIAD semakin kokoh, teguh dan menghadirkan watak ksatria yang tulus dan sederhana.
(OCI News @ 2024)