MitraNews. Indramayu – Perayaan Satu Syuro di Ponpes Al Zaytun tahun 1445 H,Rabu(19/7/23) terlihat cukup meriah ,tamu tamu berdatangan dari sekitar dan juga berbagai daerah di pulau Jawa bahkan ada yg sengaja datang dari negeri serumpun Negera tetangga Malaysia.
Begitupun juga tokoh yang di undang dari lintas agama, para pejabat sampai pegiat sosial dan budaya di Indonesia. Berita miring yang diarahkan ke Pondok pesantren terbesar Se Asia Tenggara ini, tidak menyurutkan langkah para pengunjung yang ingin meramaikan Perayaan yang biasa juga disebut Lebaran Yatim ini.
Ketika wartawan media analisnews mencoba menemui salah salah satu santri ,sebut saja Novitasari kelas 12 IPA D lokasi tepat di depan Masjid Rahmatan Lil Alamin.
Terkait pemberitaan negatif yang di tujukan kepada kampusnya dan juga AS Panji Gumilang yang beredar di berbagai media sosial dan stadion televisi, baginya tuduhan itu sangat tidak Arif dan tidak berdasar, karena untuk menilai sebuah pernyataan haruslah hati hati dan harusnya mendengarkan dari dua sudut pandang dan tidak bisa hanya dari sudut pandang saja, dan butuh banyak referensi ilmu yang harus di pelajari,
Untuk itu adapun pernyataan yang dituduhkan terkait adanya perzinahan dibantah oleh Novita bahwa perkenalan antar santri Rijal dan Nisa memang ada tapi hanya sebatas kenal dan peraturan di kampusnya amatlah melarang untuk pacaran.
Begitu juga Salman, salah satu alumnus mengatakan hal yang sama terkait polemik pernyataan Syaykh AS Panji Gumilang bahwa banyak yang menyikapinya hanya dengan satu pandang saja Tampa memakai sudut pandang yang lainnya.
Novitasari juga mengajak kepada para pengguna media sosial untuk bijak menggunakannya dan jangan cepat mengikuti dan menulusuri sesuatu yang belum benar. (ARS)