MITRANEWS, Aceh. – Hujan telah reda, tapi penderitaan warga Aceh Tamiang belum juga surut. Air yang merendam rumah-rumah tidak hanya merobohkan dinding, tapi juga mengikis harapan sedikit demi sedikit.
Di antara genangan air yang tak kunjung pergi, banyak keluarga bertahan dengan apa pun yang tersisa. Anak-anak yang biasanya ceria kini hanya duduk memeluk lutut, menggigil menahan dingin sambil menatap air cokelat yang terus mengalir. Mereka menunggu… entah apa, entah siapa.
Seorang ibu memeluk bayinya erat, mencoba menenangkannya meski dirinya sendiri nyaris tumbang. “Maafkan ibu… kita belum makan,” bisiknya lirih. Di sudut lain, seorang lelaki tua duduk bersandar pada papan rumah yang hampir roboh. Matanya kosong, tapi hatinya masih berjuang. “Kami bisa tahan banjir,” katanya pelan, “tapi bagaimana menahan lapar?”
Malam tiba tanpa cahaya, tanpa makanan, tanpa kepastian. Hanya suara perut yang mengaduh, memecah sunyi. Ada anak yang lemah karena dua hari tidak makan, ada ibu yang meneguk air keruh demi bertahan hidup, ada keluarga yang hanya bisa saling memeluk sambil menunggu harapan datang entah dari mana.
Doa untuk Aceh Tamiang
Ya Allah, lindungi semua korban banjir di Aceh Tamiang dan diseluruh Sumatra. Kuatkan mereka, berikan makanan, perlindungan, dan harapan. Amin. (Fajri)
#aceh #acehtamiang #banjirbandang #infobencana #solidaritasaceh #doauntukaceh #prayforaceh #kemanusiaan #peduliaceh #bantubencana













